Doa Sebelum dan Sesudah Wudhu yang Disertai Latinnya
Agustus 03, 2019
Doa sebelum dan sesudah wudhu serta tata caranya - Sholat menjadi ibadah yang wajib bagi setiap muslim yang beriman. Sholat memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi agar sholat dianggap sah. Salah satu syarat sahnya sholat yaitu suci dari hadas dan najis.
Cara untuk suci dari hadas ini ada beberapa cara tergantung jenis hadas. Untuk jenis hadas besar diwajibkan melakukan mandi wajib atau mandi besar. Sedangkan untuk jenis hadas kecil diwajibkan berwudhu. Kali ini saya akan membahas doa sebelum dan sesudah wudhu yang benar.
Wudhu merupakan kegiatan membasuh anggota-anggota tubuh untuk menghilangkan hadas kecil. Selain untuk sholat, wudhu juga hendaknya dilakukan sebagai amalan sunnah ketika sebelum memegang Al-Qur’an, sebelum tidur, sebelum masuk masjid, dan lainnya.
Namun khusus ibadah sholat, wudhu menjadi salah satu syarat sahnya sholat sehingga harus dilakukan dan tidak boleh dilewatkan. Pada dasarnya, sholat adalah cara kita menghadap kepada Dzat Yang Maha Agung lagi Sempurna dan memanjatkan doa serta segala permohonan kepada-Nya. Sehingga sepatutnya kita menghadap dalam keadaan bersih dari kotoran, baik lahir maupun batin. Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 6,
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺇِﺫَﺍ ﻗُﻤْﺘُﻢْ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻓَﺎﻏْﺴِﻠُﻮﺍ ﻭُﺟُﻮﻫَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻳْﺪِﻳَﻜُﻢْ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﻤَﺮَﺍﻓِﻖِ ﻭَﺍﻣْﺴَﺤُﻮﺍ ﺑِﺮُﺀُﻭﺳِﻜُﻢْ ﻭَﺃَﺭْﺟُﻠَﻜُﻢْ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﻜَﻌْﺒَﻴْﻦ
“Wahai orang-orang yang beriman, ketika kalian hendak sholat, basuhlah wajah, kedua tangan hingga sikut, usaplah rambut kepala, dan kedua kaki kalian hingga kedua mata kaki.”(Q.S. Al-Maidah:6)
Tanpa berwudhu terlebih dahulu, sholat yang telah dikerjakan tidak akan diterima oleh Allah SWT. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW,
“Allah tidak akan menerima sholat kalian ketika dalam keadaan berhadas sampai kalian berwudhu.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Baca Juga : Doa Sebelum dan Sesudah Belajar
Doa Sebelum dan Sesudah Wudhu
Sebelum berwudhu hendaknya mengetahui dahulu bagaimana doa sebelum dan sesudah wudhu serta maknanya agar mendapat keutamaan-keutamaan wudhu. Doa sebelum dan sesudah wudhu ini tidak terlalu panjang sehingga mudah untuk dihafalkan. Berikut ini bacaan doanya:Doa sebelum wudhu
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺍﻟْﻮُﺿُﻮْﺀَ ﻟِﺮَﻓْﻊِ ﺍﻟْﺤَﺪَﺙِ ﺍْﻻَﺻْﻐَﺮِ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaitul wudhu-a lirof’il hadatsil ashghori fardhol lillaahi ta'aalaaArtinya:
“Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil fardhu karena Allah ta'ala.”
Doa sesudah wudhu
ﺍَﺷْﻬَﺪُﺍَﻥْ ﻟَﺎﺍِﻟٰﻪَ ﺍِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠّٰﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻟَﺎﺷَﺮِﻳْﻚَ ﻟَﻪُ. ﻭَﺍَﺷْﻬَﺪُ ﺍَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ . ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺍﺟْﻌَﻠْﻨِﻰْ ﻣِﻨَﺎﺍﻟﺘَّﻮَّﺍﺑِﻴْﻦَ، ﻭَﺟْﻌَﻠْﻨِﻲْ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤُﺘَﻄَﻬِّﺮِﻳْﻦَ، ﻭَﺟْﻌَﻠْﻨِﻰْ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِﻙَ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴْﻦ
Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalahu, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu. Allahummaj alnii minattabinna waj alnii minal mutathohiirina waj alnii min'ibaa dikash shoolihiinArtinya
“Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah saya orang yang ahli taubat, dan jadikanlah saya orang yang suci, dan jadikanlah saya dari golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.”
Baca Juga : Doa Sebelum Membaca Surat Yasin Lengkap dengan Latinnya
Tata Cara Wudhu
Memperhatikan urutan tata cara wudhu sangat penting agar wudhu menjadi sempurna dan diterima oleh Allah SWT. Berikut ini tata cara wudhu disertai sunnah-sunnahnya:1. Niat
Apapun yang akan dilakukan haruslah diawali dengan niat. Secara bahasa, niat berarti sengaja. Niat mengandung adanya kemauan atau kesungguhan untuk melakukan sesuatu. Niat ini harus dilakukan dengan sengaja dan tanpa paksaan.
Niat berlaku pada semua kegiatan, tidak terkecuali berwudhu. Ketika sebelum berwudhu niat dilakukan di dalam hati dengan membaca doa sebelum wudhu di atas.
Setelah niat, disunnahkan untuk :
- Membasuh kedua telapak tangn hingga ke sela-sela jari.
- Berkumur-kumur sebanyak 3x dengan memutar-mutar air di dalam mulut.
- Membersihkan hidung dengan cara menghirup air dan mengeluarkannya sebanyak 3x.
2. Membasuh muka
Membasuh seluruh muka dengan air dengan batas antara telinga kanan sampai telinga kiri dan dari atas kening mulai tumbuhnya rambut hingga bawah dagu. Ini dilakukan sebanyak 3 kali.
3. Membasuh kedua tangan
Membasuh kedua tangan dengan air secara merata mulai dari ujung kuku, sela-sela jari, hingga siku masing-masing. Ini dilakukan 3 kali untuk masing-masing tangan. Bagi para pekerja seperti tukang cat atau tukang bangunan, sebaiknya memastikan dulu bahwa seluruh kulit daerah tangan bersih dari cat atau semen yang menempel karena dapat menghalangi air wudhu.
4. Mengusap sebagian permukaan kepala (rambut)
Mengusap sebagian kepala dengan air mulai dari depan hingga atas rambut. Diperbolehkan juga mengusap rambut hingga belakang. Tahap ini dilakukan 3 kali.
5. Membersihkan kedua telinga
Setelah mengusap sebagian kepala, langsung dilanjutkan membersihkan kedua telinga tanpa mengambil air baru. Membersihkan telinga dilakukan dengan menempatkan ujung jari telunjuk di lubang telinga lalu ibu jari mengusap daun telinga. Ini dilakukan sebanyak 3 kali.
6. Membasuh kedua kaki
Membasuh seluruh permukaan kulit mulai dari bawah lutut hingga telapak kaki menggunakan air. Jika mata kaki tidak basah oleh air, wudhu dianggap tidak sah sehingga kita harus memastikannya. Hal ini dilakukan sebanyak 3 kali.
7. Tertib
Wudhu harus dilakukan secara tertib, artinya tahap-tahap wudhu dilakukan secara urut, tidak boleh melakukan tahap dua sebelum tahap satu. Jika ini dilanggar, maka wudhu dianggap tidak sah sehingga kita harus mengulangi wudhu kita dari awal.
Baca Juga : Doa Sebelum dan Sesudah Makan yang Dianjurkan
Hal-hal Yang Membatalkan Wudhu
Sahnya wudhu sangat menentukan ibadah lainnya seperti sholat. Karena jika batal ketika sebelum atau di tengah-tengah ibadah maka wudhu harus diulang. Jika tidak, ibadah yang dilakukan menjadi tidak sah dan sia-sia. Sehingga sahnya wudhu yang kita lakukan harus dijaga sebisa mungkin dijaga hingga ibadah yang kita lakukan selesai. Nabi Muhammad SAW bersabda,
ﻟَﺎ ﻳَﻘْﺒَﻞُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺻَﻠَﺎﺓَ ﺃَﺣَﺪِﻛُﻢْ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺣْﺪَﺙَ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺘَﻮَﺿَّﺄ
Artinya:
“Tidak akan diterima sholat seseorang yang berhadas kecuali dia berwudhu.”(HR. Mutaafaq 'alaih)
Hal-hal yang dapat membatalkan wudhu perlu diperhatikan agar ibadah yang dilaksanakan nantinya dapat diterima oleh Allah SWT. Berikut ini hal-hal yang membatalkan wudhu:
1. Keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur
Segala sesuatu yang keluar dari qubul (kemaluan) ataupun dubur adalah najis, kecuali sperma. Sesuatu yang keluar dari qubul wujudnya seperti kencing dan darah haid, sedangkan sesuatu yang keluar dari dubur seperti kotoran dan kentut. Allah berfirman,
ﺟَﺎﺀَ ﺃَﺣَﺪٌ ﻣِّﻨﻜُﻢ ﻣِّﻦَ ﺍﻟْﻐَﺎﺋِﻂِ
“Atau apabila salah seorang kalian datang dari buang air besar.” (QS. An-Nisa: 43)Sedangkan sperma tidak membatalkan wudhu karena itu bukan merupakan najis. Pada dasarnya sperma tidak bisa disebut najis karena sperma adalah cairan yang diproduksi oleh manusia. Jika sperma disebut najis, maka manusia (laki-laki) adalah makhluk najis. Jadi, sperma tidak dapat disebut najis. Namun, jika qubul mengeluarkan sperma, maka wudhunya tidak batal. Melainkan ia harus mandi wajib agar sholatnya sah.
2. Tidur atau hilangnya kesadaran
Nabi Muhammad SAW bersabda,
ﻓَﻤَﻦْ ﻧَﺎﻡَ ﻓَﻠْﻴَﺘَﻮَﺿَّﺄْ
Artinya: “Barangsiapa yang tidur maka berwudhulah.” (HR. Abu Dawud)Hilangnya kesadaran seseorang dapat disebabkan karena tidur, mabuk, atau bahkan gila. Ketika seseorang kehilangan kesadaran, maka ia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Contohnya ketika tidur. Keluarnya kentut dapat terjadi kapan saja, namun bagi orang tidur, keluarnya kentut tidak akan disadari. Sehingga ketika bangun, ia akan ragu apakah ini terjadi atau tidak.
Hukumnya akan berbeda lagi jika tidur ini dalam keadaan menetap dan rapat, artinya tidur ini tidak berpindah posisi dan pantatnya rapat. Keadaan tidur seperti ini kemungkinan kecil keluarnya kentut.
Selain itu, tiduran dan tidur yang ringan tidak membatalkan wudhu karena kesadaram masih terjaga. Orang yang mabuk atau gila akan kehilangan akal mereka sehingga tidak dapat membedakan mana yang benar dan yang salah. Tanpa disadari, mereka kemungkinan berbuat hal yang salah. Sehingga dapat dipastikan bahwa mabuk dan gila termasuk hal yang membatalkan wudhu.
Baca Juga : Doa Ziarah Kubur Singkat Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya
3. Menyentuh orang yang bukan mahromnya
Orang yang bukan mahrom adalah orang lawan jenis yang tidak memiliki hubungan darah dengan kita. Jika sesama laki-laki bersentuhan maka wudhunya tidak batal walaupun tidak sedarah. Begitupun bagi perempuan.
Namun, jika laki-laki bersentuhan dengan perempuan dengan kontak kulit (tanpa pembatas kain) dan perempuan tersebut bukan mahromnya, maka wudhunya batal. Bagi orang normal terutama laki-laki, menyentuh lawan jenis berpotensi menimbulkan syahwat. Hal ini tidak berlaku ketika menyentuh lawan jenis yang usianya masih kecil.
4. Menyentuh qubul atau dubur dengan telapak tangan
Nabi Muhammad SAW bersabda,
ﻣَﻦْ ﻣَﺲَّ ﺫَﻛَﺮَﻩُ ﻓَﻠْﻴَﺘَﻮَﺿَّﺄْ
Artinya: “Barangsiapa yang memegang kelaminnya maka berwudhulah.” (HR. Ahmad)Menyentuh qubul atau dubur sendiri dengan telapak tangan atau jari-jemari bagian dalam dan tanpa pembatas kain dapat membatalkan wudhu. Hal ini juga berlaku jika menyentuh qubul atau dubur orang lain baik anak-anak atau orang tua, baik yang masih hidup atau mati, baik sengaja maupun tak sengaja. Bagi orang yang disentuh, hukumnya tidak membatalkan wudhunya.
Baca Juga : Doa Agar Tidak Hujan (Insya Allah) beserta Latin dan Artinya
Demikian pembahasan mengenai doa sebelum dan sesudah wudhu beserta tata caranya. Dengan mengamalkan semuanya, Insya Allah ibadah sholat dapat diterima oleh Allah SWT. Semoga bermanfaat.