-->

Kw Header



Penderita Ginjal Wajib Menghindari Belimbing! Ini Alasannya

Penderita ginjal wajib menghindari belimbing - Buah belimbing memiliki nama latin Averrhoa carambola ini banyak ditanam di kawasan Asia Tenggara khususnya Indonesia dan Malaysia, juga di Cina bagian selatan, Taiwan, dan India. Buah ini berbentuk seperti bintang sehingga disebut juga starfruit.

Penderita gangguan ginjal wajib menghindari belimbing karena memiliki dampak negatif dan efek mematikan

Daun, buah, dan batang belimbing mengandung asam oksalat sehingga rasanya asam. Air perasaan buah belimbing dapat dipakai untuk menghilangkan karat pada logam.

Belimbing memiliki khasiat dalam mengobati batuk, tenggorokan sakit dan bengkak, sakit gigi, sariawan, kaki edema (bengkak air), kesulitan buang air kecil, pembersihan limpa akibat penyakit malaria, wasir, dan terutama untuk menurunkan tekanan darah.

Sejak zaman dahulu, buah belimbing biasa digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Hal ini disebabkan karena belimbing mengandung kalium yang lumayan. Setiap buah belimbing yang berukuran sedang (127 gr) mengandung sekitar 207 mg kalium.

Daunnya bermanfaat untuk mengatasi kesukaran berkemih, kulit gatal, tersiram air panas, dan koreng bernanah. Sedangkan akarnya dapat mengobati sakit kepala kronis, nyeri sendi, mimisan, dan seminal emission (bocor sperma).

Sayangnya, dibalik manfaat yang tersimpan di dalam belimbing, ternyata terdapat efek mematikan bagi para penderita gangguan ginjal. Apa itu? Simak penjelasan berikut.

Buah belimbing memiliki kadar neurotoksin yang tinggi. Kadar neurotoksin ini dapat merangsang saraf.

Baca Juga : 7 Manfaat Buah Merah yang Wajib Diketahui

Penderita gangguan ginjal seperti gagal ginjal atau batu ginjal yang mengonsumsi belimbing setelah melakukan cuci darah (hemodialisa) berpotensi mengalami gejala keracunan. Gejalanya antara lain cegukan (hiccups), kehilangan kesadaran, dan kejang-kejang.

Seorang peneliti bernama Chang dkk melakukan penelitian retrospektif dan melaporkan gejala neurologis yang sama pada 20 pasien setelah setelah mengonsumsi belimbing. Delapan pasien dengan gangguan kesadaran seperti kacau dan bingung serta kejang-kejang akhirnya meninggal walaupun sudah diberikan obat dan cuci darah.

Peneliti lain yang berasal dari Brasil bernama Miguel Moyses Neto juga melakukan penelitian. Penelitian dilakukan terhadap 32 pasien uremia (kadar ureum yang tinggi) yang sebagian besar sudah mendapat pengobatan hemodialisa (cuci darah).

Baca Juga : Cara Menjaga Kesehatan Mata dengan Makanan Ini

Seluruh pasien ini mengalami keracunan setelah mengonsumsi buah belimbing manis. Keracunan ditandai dengan gangguan neurologis seperti :

  1. Cegukan yang menetap pada 30 pasien (93,75%), 
  2. Muntah pada 22 pasien (68,7%), 
  3. Kehilangan kesadaran pada 21 pasien (65,6%), 
  4. Kelemahan otot, kelemahan tungkai bawah, susah tidur, kesemutan pada 13 pasien (40,6%), kejang pada 7 pasien (21,8%), 
  5. Tekanan darah menurun dan syok pada 3 pasien (9,3%).

Gejala tersebut muncul setelah 30 menit sampai 6 jam setelah mengonsumsi buah belimbing. Kemudian pasien cepat diberi pengobatan hemodialisa (cuci darah), termasuk pasien yang keracunan berat.

Tujuh pasien meninggal setelah kejang-kejang. Pada saat keracunan, tidak terdeteksi adanya hiperkalemia atau meningkatnya urea dan kreatinin yang berlebihan.

Tidak ditemukan adanya perubahan keseimbangan asam basa pada kebanyakan penderita. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2003.

Baca Juga : 12 Makanan yang Dapat Mencegah Penuaan Dini

Perbedaan gejala yang timbul pada setiap orang akibat neurotoksin pada belimbing yang dikonsumsi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti

  1. Respon biologis setiap orang berbeda
  2. Usia penderita
  3. Jumlah toksin yang terkandung dalam setiap buah
  4. Jenis belimbing
  5. Kemampuan tubuh dalam mendetoks (membuang) racun dari aliran darah

Orang yang sehat pun dianjurkan hanya mengonsumsi daging buah belimbing saja dan membuang biji serta bagian tengah buah yang keras. Hal ini disebabkan adanya indikasi bahwa bagian tengah buah dan biji belimbing mengandung racun (neurotoksik). Namun masih penelitian lebih lanjut mengenal asal munculnya zar neurotoksik tersebut.

Jadi, sudah tidak diragukan lagi bahaya konsumsi belimbing terhadap penderita gangguan ginjal. Oleh karena itu, orang yang menderita gangguan ginjal dilarang keras mengonsumsi buah belimbing untuk menghindari keracunan bahkan kematian.

Baca Juga : 6 Manfaat Tomat Untuk Kesehatan yang Luar Biasa

Demikian penjelasan mengenai penderita ginjal wajib menghindari belimbing. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda. Terima kasih.

ADS Bawah Judul

ADS Kw Mid Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Tengah Artikel 3

ADS Kw Bawah Artikel