Hukum Tajwid Pada Surat Al-Maidah Ayat 48 serta Keterangannya
September 10, 2019
Hukum tajwid pada surat Al-Maidah ayat 48 serta keterangannya – Pengetahuan ilmu tajwid perlu dimiliki oleh setiap muslim. Baik itu laki-laki maupun perempuan. Ilmu tajwid menjadi pedoman ketika melafalkan setiap suku kata dari ayat-ayat Al-Qur’an. Oleh karena itu, bagi yang belum bisa hendaknya rajin mempelajarinya.
Salah satu caranya adalah dengan rajin-rajin mengkaji ayat dalam Al-Qur’an. Bisa juga dengan mencari contoh hasil kajian yang berasal dari berbagai sumber seperti di internet. Dengan begitu pemahaman mengenai ilmu tajwid akan tercapai. Pada postingan ini saya ingin menjabarkan mengenai hukum tajwid pada surat Al-Maidah ayat 48. Berikut ini untuk rinciannya :
Demikian penjabaran mengenai hukum tajwid yang berlaku pada surat Al-Maidah ayat 48 serta keterangannya. Semoga bermanfaat.
Salah satu caranya adalah dengan rajin-rajin mengkaji ayat dalam Al-Qur’an. Bisa juga dengan mencari contoh hasil kajian yang berasal dari berbagai sumber seperti di internet. Dengan begitu pemahaman mengenai ilmu tajwid akan tercapai. Pada postingan ini saya ingin menjabarkan mengenai hukum tajwid pada surat Al-Maidah ayat 48. Berikut ini untuk rinciannya :
- أَنْزَ : Ikhfa' haqiqi, karena nun sukun bertemu dengan za. Nun sukun dibaca samar disertai dengung sepanjang 3 harokat.
- لَنَا إِ : Mad jaiz munfasil, karena nun fathah bertemu dengan alif dan diikuti oleh hamzah namun tidak dalam satu kata. Dibaca panjang 2-5 harokat.
- إِلَيْك : Mad layyin, karena ya' sukun didahului oleh huruf berharokat fathah. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 harokat.
- الْكِـ : Alif lam qomariyah, karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf qomariyah yaitu kaf. Dibaca secara jelas.
- ـتَا : Mad thobi’i, karena ta' fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang 2 harokat.
- فًا لِمـ : Idghom bilagunnah, karena harokat fathah tanwin bertemu dengan huruf lam kasroh. Harokat tanwin dileburkan sehingga dibaca seolah-olah lam bertasydid dan tanpa disertai dengung.
- لَنَا : Mad thobi’i, karena huruf nun fathah setelahnya terdapat alif sehingga dibaca panjang selama 2 harokat.
- بَيْن : Mad layyin, karena ya' sukun didahului oleh huruf berharokat fathah. Cara membacanya yaitu dipanjangkan selama 2 harokat.
- ـدَيْه : Mad layyin, karena huruf dal berharokat fathah bertemu dengan ya' sukun. Dibaca sepanjang 2 harokat.
- الْكِـ : Alif lam qomariyah, karena alif lam bertemu dengan kaf. Membacanya harus secara jelas.
- ـتَا : Mad thobi’i, karena ta' bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 harokat.
- مهَيْمـ : Mad layyin, karena ya' sukun didahului oleh huruf berharokat fathah. Dibaca panjang 2 harokat.
- ـنًا عَـلـ : Idhar halqi, karena harokat fathah tanwin bertemu dengan huruf 'ain. Dibaca secara jelas.
- ـلَيْه : Mad layyin, karena lam berharokat fathah bertemu dengan ya' sukun. Dibaca panjang 2 harokat.
- ـمْ بَيْنـ : Ikhfa' syafawi, karena mim sukun bertemu dengan ba' fathah. Dan setelahnya terdapat hukum mad layyin yaitu ya' sukun yang didahului fathah. Membacanya panjang selama 2 harokat.
- ـمْ بِما : Ikhfa' syafawi, karena mim sukun bertemu dengan ba' kasroh. Cara membacanya yaitu dengan disamarkan dan didengungkan selama 3 harokat.
- ـمَا أَ : Mad jaiz munfasil, karena huruf mad mim fathah yang diikuti alif bertemu dengan hamzah di lain kata. Dibaca dengan panjang 2-5 harokat.
- أنْزَ : Ikhfa' haqiqi, karena nun sukun bertemu dengan za fathah. Cara membacanya dengan menyamarkan suara nun sukun dan disertai dengung sepanjang 3 harokat.
- لَ اللَّهُ : Tafkhim, karena lafaz Allah didahului huruf berharokat fathah. Cara membacanya dengan menebalkan suara.
- لَا : Mad thobi’i, karena lam fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang selama 2 harokat.
- ـوَاءَ : Mad wajib muttashil, karena huruf mad yaitu wau fathah yang diikuti alif bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Cara membacanya dengan dipanjangkan selama 4-5 harokat.
- ـمْ عَمـا : Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan 'ain. Dibaca dengan jelas.
- عمَّا : Gunnah, karena mim berharokat tasydid. Membacanya dengan mendengung dan ditahan sesaat. Selain itu berlaku juga hukum mad thobi’i, karena setelahnya bertemu dengan huruf alif sehingga dibaca panjang 2 harokat.
- جَا ءَ : Mad jaiz munfasil, karena huruf mad yaitu jim fathah yang diikuti alif bertemu dengan hamzah di lain kata. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2-5 harokat.
- الْحَـ : Alif lam qomariyah, karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf qomariyah yaitu ha. Cara membacanya yaitu secara jelas.
- ـقِّ٠ : Qolqolah kubro, karena salah satu huruf qolqolah yaitu qa berada di akhir kalimat sehingga diwaqofkan dan dibaca secara memantul. Tetapi hukum tersebut tidak berlaku jika Anda tidak menjeda bacaan atau terus melanjutkan bacaan.
- ـلٍّ جَعـ : Ikhfa' haqiqi, karena harokat kasroh tanwin bertemu dengan jim. Cara membacanya dengan menyamarkan suara kasroh tanwin dan didengungkan selama 3 harokat.
- ـنَا : Mad thobi’i, karena nun sukun diikuti oleh huruf alif. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 harokat.
- منْكُم : Ikhfa' haqiqi, karena nun sukun bertemu dengan huruf kaf dhommah. Dibaca dengan samar-samar serta didengungkan.
- ـمْ شِـ : Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan syin kasroh. Dibaca dengan jelas.
- ـةً وَ : Idghom bigunnah, karena harokat fathah tanwin pada huruf ta bertemu dengan wau fathah. Suara fathah tanwin dileburkan dan disertai dengung selama 3 harokat.
- منْهَا : Idhar halqi, karena nun sukun bertemu dengan ha. Cara membacanya yaitu dengan jelas. Selain itu juga berlaku hukum mad thobi’i karena huruf ha diikuti alif.
- جًا٠ : Mad 'iwadh, karena jim berharokat fathah tanwin diikuti alif dan berada di akhir kalimat. Fathah tanwin seolah-olah hilang dan jim dibaca selama 2 harokat.
- ولَوْ : Mad layyin, karena wau sukun didahului oleh huruf berharokat fathah. Dibaca selama 2 harokat.
- شَاءَ : Mad wajib muttashil, karena huruf mad yaitu syin fathah diikuti yang alif bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4-5 harokat.
- ءَ اللَّهُ : Tafkhim, karena lafaz Allah didahului oleh huruf berharokat fathah. Cara membacanya dengan ditebalkan.
- ـمْ أُمَّـ : Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan alif dhommah. Dibaca secara jelas. Selain itu juga berlaku hukum ghunnah karena setelahnya terdapat mim berharokat tasydid.
- ـةً وَا : Idghom bigunnah, karena ta berharokat fathah tanwin bertemu dengan wau fathah. Cara membacanya dengan meleburkan fathah tanwin dan disertai dengung selama 3 harokat. Selain itu juga berlaku hukum mad thobi’i karena wau berharokat fathah diikuti alif. Dibaca panjang selama 3 harokat.
- ةً وَلـ : Idghom bigunnah, karena harokat fathah tanwin bertemu dengan wau. Cara membacanya yaitu dengan meleburkan suara fathah tanwin dan disertai dengan dengung selama 3 harokat.
- لَٰكِـ : Mad thobi’i, karena lam berharokat alif khanjariyah sehingga dibaca panjang 2 harokat.
- ـنْ لِيـ : Idghom bilagunnah, karena nun sukun bertemu dengan lam kasroh. Cara membacanya dengan meleburkan suara nun sukun dan tanpa disertai dengung.
- ـيَبْلـ : Qolqolah sugro, karena salah satu huruf qolqolah yaitu ba' berada di tengah kalimat. Dibaca setengah memantul.
- ـمْ فِيْ : Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan fa. Membacanya dengan jelas. Berlaku juga hukum mad thobi’i karena setelah huruf fa diikuti ya' sukun sehingga dibaca panjang 2 harokat.
- مَا آ : Mad jaiz munfasil, karena huruf mad yaitu mim fathah yang diikuti alif bertemu dengan hamzah di lain kata. Cara membacanya dengan dipanjangkan selama 2-5 harokat.
- تَا : Mad thobi’i, karena ta fathah bertemu dengan alif. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 harokat.
- ـمْ فَا : Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan fa. Dibaca secara jelas.
- الْخَيْـ : Alif lam qomariyah, karena alif lam bertemu dengan kha. Cara membacanya harus jelas. Juga berlaku hukum mad layyin karena ya' sukun didahului huruf berharokat fathah. Membacanya panjang yaitu selama 2 harokat.
- ـرَات٠ : Mad arid lissukun, karena ro fathah bertemu dengan alif di akhir kalimat. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2-6 harokat
- لَى اللَّهِ : Tafkhim, karena lafaz Allah didahului huruf berharokat fathah. Dibaca dengan tebal.
- ـمْ جَمـ : Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan jim. Cara membacanya yaitu secara jelas.
- ـمِيْعـ : Mad thobi'i, karena mim berharokat kasroh bertemu dengan ya' sukun. Dibaca panjang 2 harokat.
- ـعًا فَيـ : Ikhfa' haqiqi, karena harokat fathah tanwin bertemu dengan fa. Cara membacanya dengan menyamarkan suara fathah tanwin dan didengungkan selama 3 harokat.
- ـمْ بِمـ : Ikhfa' syafawi, karena mim sukun bertemu dengan ba'. Dibaca secara samar dengan disertai dengung selama 3 harokat.
- ـمَا : Mad thobi’i, karena mim fathah setelahnya diikuti alif. Dibaca panjang 2 harokat.
- كنْتُـ : Ikhfa' haqiqi, karena nun sukun bertemu dengan ta. Dibaca secara samar-samar dan disertai dengung sepanjang 3 harokat.
- ـمْفِيْه : Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan fa. Dibaca secara jelas. Berlaku juga hukum mad thobi’i karena ya' sukun didahului oleh huruf berharokat kasroh. Dibaca panjang selama 2 harokat.
- ـلفُوْن٠ : Mad arid lissukun, karena huruf mad yaitu wau sukun yang didahului dhommah berada di akhir kalimat atau diwaqofkan. Cara membacanya yaitu dipanjangkan 2-6 harokat.
Demikian penjabaran mengenai hukum tajwid yang berlaku pada surat Al-Maidah ayat 48 serta keterangannya. Semoga bermanfaat.