Hukum Tajwid Surat Al-Kafirun ayat 1-6 serta Keterangannya
September 28, 2019
Hukum tajwid surat Al Kafirun – Surat Al-Kafirun merupakan surat Al-Qur’an yang ke-109. Surat Al-Kafirun terdiri dari 6 ayat. Surat ini mungkin menjadi salah satu surat yang sering dibaca karena ayatnya yang tidak banyak dan setiap ayat tergolong pendek.
Walaupun sering dibaca, mungkin kebanyakan dari pembaca tidak berpedoman pada ilmu tajwid. Ilmu tajwid dapat menekan kesalahan bacaan serta dapat memperindah bacaan jika dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, saya ingin menjabarkan hukum tajwid pada surat Al-Kafirun.
Namun sebelum itu, kita juga perlu mengetahui isi dari surat Al-Kafirun. Surat Al-Kafirun berisi tentang larangan menyembah berhala seperti orang kafir. Surat ini menegaskan tentang perbedaan Tuhan yang disembah antara orang muslim dan orang kafir. Orang Islam menyembah Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan orang kafir menyembah berhala.
Berikut ini penjabaran tajwid surat Al-Kafirun serta keterangannya :
Baca Juga : Hukum Tajwid Pada Surat Al-Imran ayat 190-191 serta Keterangannya
Demikian penjelasan mengenai hukum tajwid pada surat Al-Kafirun ayat 1-6. Semoga bermanfaat.
Walaupun sering dibaca, mungkin kebanyakan dari pembaca tidak berpedoman pada ilmu tajwid. Ilmu tajwid dapat menekan kesalahan bacaan serta dapat memperindah bacaan jika dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, saya ingin menjabarkan hukum tajwid pada surat Al-Kafirun.
Namun sebelum itu, kita juga perlu mengetahui isi dari surat Al-Kafirun. Surat Al-Kafirun berisi tentang larangan menyembah berhala seperti orang kafir. Surat ini menegaskan tentang perbedaan Tuhan yang disembah antara orang muslim dan orang kafir. Orang Islam menyembah Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan orang kafir menyembah berhala.
Berikut ini penjabaran tajwid surat Al-Kafirun serta keterangannya :
- يَا أَ : Mad jaiz munfasil, karena ya' berharokat fathah diikuti alif bertemu dengan hamzah di lain kata. Membacanya panjang selama 2-5 harokat.
- الْكَا : Alif lam qomariyah, karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf qomariyah yaitu kaf. Cara membacanya yaitu dengan jelas. Setelahnya berlaku hukum mad thobi’I, karena kaf fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang 2 harokat.
- فرُوْن٠ : Mad arid lissukun, karena wau sukun didahului huruf berharokat dhommah dan bertemu di akhir kalimat. Membacanya dengan panjang selama 2-6 harokat.
- لَا أَ : Mad jaiz munfasil, karena lam fathah diikuti alif bertemu dengan hamzah di lain kata. Cara membacanya yaitu dengan dipanjangkan selama 2-5 harokat.
- مَا : Mad thobi’I, karena mim fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang selama 2 harokat.
- ـبدُوْن٠ : Mad arid lissukun, karena huruf wau sukun didahului huruf berharokat dhommah dan pertemuan berada di akhir kalimat. Dibaca panjang selama 2-6 harokat.
- لَا أَ : Mad jaiz munfasil, karena lam fathah bertemu dengan alif lalu diikuti hamzah namun di lain kata. Membacanya panjang 2-5 harokat.
- نْتُم : Ikhfa' haqiqi, karena nun sukun bertemu dengan ta'. Nun sukun dibaca samar dan didengungkan selama 3 harokat.
- ـتمْ عَا : Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan 'ain. Cukup dibaca jelas. Kemudian setelahnya terdapat hukum mad thobi’I, karena 'ain bertemu dengan alif. Dibaca panjang selama 2 harokat.
- بدُوْن : Mad thobi’I, karena huruf wau sukun didahului oleh huruf berharokat dhommah yaitu dal. Membacanya panjang 2 harokat.
- مَا أَ : Mad jaiz munfasil, karena huruf mad yaitu mim fathah bertemu alif dan diikuti hamzah namun di lain kata. Cara membacanya yaitu dipanjangkan 2-5 harokat.
- ـبُدُ٠ : Qolqolah kubro, karena salah satu huruf qolqolah yaitu dzal berada di akhir kalimat sehingga diwaqofkan. Cara membacanya dengan dipantulkan.
- لَا أَ : Mad jaiz munfasil, karena lam fathah bertemu dengan alif dan diikuti oleh hamzah di lain kata. Dibaca panjang selama 2-5 harokat.
- نَا : Mad thobi’I, karena nun fathah bertemu dengan alif. Membacanya panjang selama 2 harokat.
- عَا : Mad thobi’I, karena 'ain fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang selama 2 harokat.
- بدٌ مَا : Idghom bigunnah, karena harokat dhommah tanwin bertemu dengan mim. Harokat tanwin dileburkan sehingga mim seolah-olah bertasydid. Membacanya disertai dengung. Setelahnya terdapat hukum mad thobi’I, karena mim fathah diikuti alif. Dibaca panjang 2 harokat.
- ـبدْتُم : Idghom mutajanisain, karena dal sukun bertemu dengan ta'. Huruf dal dimasukkan ke huruf ta', sehingga ta' seolah-olah berharokat tasydid.
- لَا أَ : Mad jaiz munfasil, karena lam fathah diikuti alif bertemu dengan hamzah di lain kata. Sehingga lam dipanjangkan yang 2-5.
- نْتُم : Ikhfa' haqiqi, karena nun sukun bertemu dengan ta'. Cara membacanya yaitu dengan menyamarkan suara nun sukun dan disertai dengan dengung.
- ـتمْ عَا : Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan 'ain. Cara membacanya yaitu dengan jelas. Kemudian berlaku juga hukum mad thobi’I, karena huruf 'ain diikuti alif. Cara membacanya panjang selama 2 harokat.
- بدُوْن : Mad thobi’I, karena wau sukun didahului oleh huruf berharokat dhommah. Dibaca panjang 2 harokat.
- مَا أَ : Mad jaiz munfasil, karena huruf mim bertemu dengan alif dan diikuti oleh hamzah di lain kata. Dibaca panjang selama 2-6 harokat.
- ـبدُ٠ : Qolqolah kubro, karena huruf dal yang merupakan huruf qolqolah berada di akhir kalimat sehingga diwaqofkan. Membacanya dengan cara dipantulkan.
- ـكمْ دِيْنـ : Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan dal. Dibaca secara jelas. Lalu setelahnya berlaku hukum mad thobi’I, karena dal yang berharokat kasroh diikuti ya' sukun. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 harokat.
- ـكمْ وَ : Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan wau. Dibaca jelas.
- دِيْن٠ : Mad arid lissukun, karena huruf dal berharokat kasroh diikuti ya' sukun dan berada di akhir kalimat. Membacanya panjang selama 2-6 harokat.
Baca Juga : Hukum Tajwid Pada Surat An-Nisa Ayat 59 serta Keterangannya
Baca Juga : Hukum Tajwid Pada Surat Al-Hujurat Ayat 10 serta Keterangannya
Baca Juga : Hukum Tajwid Pada Surat Al-Imran ayat 190-191 serta Keterangannya
Demikian penjelasan mengenai hukum tajwid pada surat Al-Kafirun ayat 1-6. Semoga bermanfaat.